Sesaat Kamu Berdakwah… Ia Bermakna Menyelamatkan Jiwa
“Apa sangatlah menulis blog? Hanya menaip kata-kata, bukan ceramah pun…”
Pernah tak terlintas suara hati begitu?
Tapi tahukah kamu, sesaat kamu menulis sesuatu yang menyentuh iman manusia — itulah saat kamu sedang berdakwah. Ia bukan sia-sia. Bahkan, ia mungkin lebih besar daripada apa yang kamu bayangkan.
📜 Dakwah Itu Tugas, Bukan Pilihan
Allah berfirman:
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(Surah Ali ‘Imran, 3:104)
Menulis artikel Islami — walau satu perenggan — adalah satu bentuk amar ma’ruf dan nahi munkar. Ia mungkin tidak sepopular influencer, tapi pahalanya mengalir seperti sungai rahmat yang tidak kering.
✒️ Penulisan: Senjata Dakwah Yang Kekal
Berbanding suara yang hilang, tulisan kekal.
Ibnul Jauzi pernah berkata:
“Aku lebih memilih pena daripada pedang. Dengan pena aku menundukkan zaman.”
Bayangkan kamu menulis satu artikel hari ini, lalu seseorang di luar sana — yang kamu tak pernah kenal — berubah sedikit kerana kata-katamu. Maka kamu mendapat pahala setiap kali dia mengamalkannya. Dan kalau dia pula menyebarkannya, kamu pun tetap terlibat dalam rantaian pahala itu.
Nabi SAW bersabda:
“Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.”
(HR. Muslim)
📘 Ayat & Hadis Yang Menyokong Dakwah Bertulis
-
Surah An-Nahl (16:125):
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik…”
Artikel yang ditulis dengan hikmah dan kasih sayang — bukan makian atau caci — mampu mengetuk hati yang keras, mencairkan ego, dan menghidupkan kembali fitrah.
-
Surah Al-‘Alaq (1–5):
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan… Yang mengajar manusia dengan pena (qalam).”
Allah mengangkat pena — simbol ilmu dan tulisan — sebagai alat wahyu pertama. Menulis itu bukan aktiviti kosong, tetapi lanjutan dari wahyu pertama.
-
Tinta Ulama vs Darah Syuhada:
Ada riwayat mengatakan, “Tinta ulama akan ditimbang di akhirat seperti darah para syuhada.”
Ini menunjukkan betapa tinggi nilai dakwah ilmiah dan penulisan.
📌 Sesaat Kamu Berdakwah...
...bermakna kamu telah:
- Membuka satu pintu pahala jariah yang mengalir walau kamu telah tiada.
- Menjadi penyambung rantai hidayah bagi orang yang tersasar.
- Memberi cahaya kepada hati yang hampir padam.
- Menyelamatkan satu jiwa — yang mungkin selama ini hampir menyerah.
Nabi bersabda:
“Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seorang melalui kamu, itu lebih baik bagimu daripada unta merah (harta paling berharga).”
(HR. al-Bukhari & Muslim)
🌱 Apa Yang Perlu Kamu Tulis?
Tak perlu jadi ustaz. Tak perlu jadi pakar.
Cukup kamu tulis:
- Pengalaman iman kamu yang membangkitkan harapan.
- Doa-doa yang kamu guna waktu susah.
- Ayat Quran atau hadis yang menyentuh hati kamu.
- Nasihat jujur buat manusia yang sedang penat.
Setiap patah yang mengajak kepada Allah, adalah dakwah.
💬 Penutup: “Jangan Pandang Rendah Saat Itu…”
Kerana mungkin satu saat itu —
Saat kamu tulis dengan jujur,
Saat kamu menaip dengan linangan air mata,
Saat kamu kongsi kerana Allah semata —
...itulah saat kamu paling hampir dengan redha Allah.
...itulah saat pahala mengalir selama-lamanya.
...itulah saat kamu menyelamatkan jiwa seseorang di bumi ini.
Sesaat kamu berdakwah... ia bermakna, kamu sedang memberi cahaya.
0 Ulasan