Sakit Itu Jemputan Iman: Tapi Ramai Gagal
Jika korang pernah pergi melawat saudara atau kawan di wad hospital, korang mesti pernah perasan dua jenis reaksi manusia yang sedang diuji dengan kesakitan.
🔹 Ada yang redha, tenang wajahnya.
🔸 Tapi lebih ramai… yang mengeluh, murung, bermasam muka, malah kadang menyalahkan nasib.
Tapi tahukah korang semua… itu semua bukan sekadar ‘sakit fizikal’ – itu adalah ‘jemputan iman’ yang Allah sedang hantar ke jiwa.
🌧️ Sakit Itu Ujian – Tapi Bukan Sembarang Ujian
Dalam Islam, sakit bukan sekadar derita. Ia adalah alat pembersih dosa, dan tangga naik ke tahap hamba yang lebih tinggi – kalau kita pilih untuk sabar dan redha.
“Tidaklah seorang Muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesedihan, gangguan, bahkan duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan darinya dosa-dosa.”
– Hadis sahih, HR. Bukhari & Muslim
“Sesungguhnya besarnya pahala seiring besarnya ujian. Dan sesungguhnya apabila Allah mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka. Barangsiapa redha, maka baginya keredhaan Allah. Barangsiapa murka, maka baginya kemurkaan Allah.”
– HR. Tirmizi
Sakit bukan sia-sia.
Setiap denyut, setiap ngilu – kalau kita bersabar, itu semua jadi pahala.
💔 Tapi Ramai Gagal – Kenapa?
Sebab sakit itu ‘menyentuh ego’.
Sakit itu menyusahkan.
Ia buat kita rasa lemah.
Dan manusia… bila lemah, ada dua pilihan:
- Tunduk dan kembali pada Tuhan, atau
- Melawan dan menyalahkan takdir
Dan realitinya… ramai yang gagal.
Mereka:
- mengeluh tanpa henti
- marah pada hidup
- hilang arah
- putus asa
➞ Bila ini berlaku, bukan saja tiada pahala, malah boleh jadi dosa – sebab menolak rahmat yang datang dalam bentuk sakit.
“Sesungguhnya Allah tidak memberi pahala atas musibah, melainkan kepada orang yang bersabar dan mengharap ganjaran (ihtisab).”
– Riwayat Ahmad
"Dan di antara manusia ada yang menyembah Allah di tepi (tidak sepenuh hati); jika ia mendapat kebaikan, dia tenang; tapi jika diuji dengan musibah, dia berpaling. Rugilah dunia dan akhiratnya."
– Surah Al-Hajj: 11
🔍 Dalil Lain Tentang Sakit dan Hikmahnya
- Allah mahu dekat dengan hamba-Nya:
"Aku bersama sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Jika dia berdoa kepada-Ku, Aku kabulkan."
– HR. Bukhari
- Orang yang diuji itulah yang paling dekat dengan para Nabi:
"Manusia yang paling berat ujiannya ialah para nabi, kemudian yang seperti mereka, kemudian yang seperti mereka..."
– HR. Ibnu Majah
- Setiap ujian ada nilai:
"Tidak ada sesuatu yang menimpa seorang Muslim berupa kepayahan, kesakitan, kesedihan... melainkan Allah hapuskan dosa-dosanya seperti daun gugur dari pohon."
– HR. Bukhari & Muslim
💡 Tapi... Gagal Bukan Kalah Selamanya
Yang paling indah dalam Islam ialah – gagal dalam ujian tak bermakna tamat.
Allah beri peluang kedua, ketiga, dan ke-1000.
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat.”
– Surah Al-Baqarah: 222
“Kecuali orang yang bertaubat dan beriman serta beramal soleh, maka kejahatan mereka akan digantikan oleh Allah dengan kebaikan.”
– Surah Al-Furqan: 70
Walaupun kau pernah:
- mengeluh
- menangis tanpa sabar
- atau rasa Tuhan tak adil
Selagi kau istighfar, selagi kau kembali tunduk, kau masih menang.
Dan ini cara yang sangat manusiawi:
Jika terlalu beban di dada atau semak di otak... lontarkan sepuas-puas hati korang.
Marah, caci maki, keji, salahkan takdir...
Tetapi bila beban dan semak itu habis selepas kau lontarkan segala keji terhadap takdir itu...
Kau istighfarlah.
Simple jer...
Itu tandanya:
- Kau cuma kalah pada takdir.
- Kau cuma tak mampu tanggung lagi.
- Kau cuma melayan nafsu serakah.
- Kau cuma termakan bisikan syaitan.
Tapi akhirnya... kau menang balik.
Kerana istighfar.
Dengan sebenar-benar istighfar.
🌱 Sakit Itu Jemputan, Jangan Tolak
Sakit bukan musibah semata. Ia jemputan iman.
Allah tak nak seksa kau, Dia nak kau rasa betapa perlunya kita pada-Nya.
“Wahai manusia, kamulah yang berhajat kepada Allah.”
– Surah Fatir: 15
✅ Ringkasnya:
- Ujian sakit = peluang gugur dosa & naik darjat
- Yang sabar = menang besar
- Yang gagal = berdosa, tapi pintu taubat tetap terbuka
- Allah tak kejam – Dia hanya mahu hati kita kembali hidup
Jadi kalau kau tengah sakit, atau tengok orang yang sedang sakit, ingatkan mereka dengan lembut:
"Jangan sia-siakan sakit ni. Mungkin Allah tengah dekat sangat, tapi kita sibuk merungut sampai tak perasan."
Sakit bukan beban – ia peluang untuk bersih dan kembali.
0 Ulasan