G-K566N94YEK Ruqyah: Ritual Jiwa, Pelindung Hakiki

Ruqyah: Ritual Jiwa, Pelindung Hakiki



Ruqyah: Disiplin Jiwa, Pelindung Hakiki

Ada kalanya hati ini berbisik, “Apakah ruqyah itu sekadar ritual kosong? Bukankah ia hanya bacaan ayat-ayat tertentu tanpa makna yang besar?” 

Bisikan-bisikan sebegini jika tidak ditundukkan akan menjerumuskan diri ke dalam keraguan. 

Namun, di saat itu aku harus bangkit dan menegur diriku sendiri: “Tidak! Al-Quran bukan remeh. 

Ruqyah bukan perkara kecil. Ia adalah disiplin jiwa yang sangat hebat, sebuah senjata ghaib yang Allah hadiahkan kepada orang beriman.”



Al-Quran: Kitab Paling Legit dalam Sejarah

Pertama sekali, aku perlu menegakkan hujah logik dalam hatiku. Al-Quran telah bertahan lebih 1400 tahun tanpa berubah walau satu huruf pun. 

Ia dihafal oleh jutaan manusia, dari anak kecil hingga orang dewasa, di setiap benua dan bangsa. 

Jika ia rekaan manusia, tentu sudah lama runtuh kewibawaannya. Tetapi sebaliknya, setiap kali dunia mencabar, kebenarannya semakin bersinar.

Al-Quran bukan hanya bacaan indah. Ia mengandungi fakta penciptaan, hukum-hukum sosial, serta isyarat tentang alam semesta yang hanya terbukti oleh sains moden berabad-abad kemudian. 

Mustahil semua ini datang daripada manusia biasa, lebih-lebih lagi seorang Nabi yang ummi — tidak pandai membaca dan menulis.

Allah sendiri menegaskan:
“Tidak ada keraguan padanya; ia petunjuk bagi mereka yang bertakwa.” (Al-Baqarah:2)

Firman ini cukup sebagai tamparan lembut kepada jiwaku: Aku tiada alasan untuk meragui kitab ini.



Janji Allah: Al-Quran Itu Asli dan Terpelihara

Ada ketikanya aku terfikir, “Mungkinkah ada penipuan? Mungkin ada campur tangan manusia?” Tetapi firman Allah menutup segala pintu waswas itu:

  • “Sesungguhnya Al-Quran ini diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Ia dibawa turun oleh Ruhul Amin (Jibril) ke dalam hatimu (wahai Muhammad).” (Asy-Syu‘ara:192–194)
  • “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al-Hijr:9)

Jika Allah sendiri yang berjanji untuk memelihara, mengapa aku harus meragui?



Ruqyah: Penawar, Pelindung, dan Rahmat

Ruqyah bukanlah bacaan kosong. Ia adalah aktivasi janji Allah bahawa kitab ini adalah syifa’ — penawar.

Allah berfirman:

  • “Dan Kami turunkan dari Al-Quran sesuatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Isra’:82)
  • “Wahai manusia! Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran daripada Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit dalam dada, petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Yunus:57)

Maka ketika aku membaca Surah Al-Fatihah, Surah Al-Ikhlas, Surah Al-Falaq, dan Surah An-Nas, aku bukan sekadar melagukan ayat. Aku sedang menegakkan benteng cahaya di sekeliling diriku, keluargaku, dan rumahku.

 Aku sedang menyapu jiwa daripada kotoran dosa. Aku sedang menghalau syaitan, membakar bisikan jahat, dan mendatangkan rahmat.

Ruqyah adalah terapi roh, benteng ghaib, dan penyuci jiwa.



Doa-Doa yang Menjadi Saksi

Al-Quran juga memaparkan doa-doa para Nabi yang terbukti mustajab. Ia bukan teori kosong, tetapi pengalaman sebenar yang diabadikan sebagai panduan.

  • Nabi Yunus berdoa dalam kegelapan perut ikan:
    “Laa ilaaha illa anta, Subhaanaka inni kuntu minazh-zhaalimin.” (Al-Anbiya:87)
    ➝ Doa ini adalah kunci keluar dari kesempitan hidup.

  • Nabi Musa berdoa saat kehausan dan kelaparan:
    “Rabbi inni lima anzalta ilayya min khairin faqir.” (Al-Qasas:24)
    ➝ Doa ini mengajar aku merendah diri kepada Allah, kerana segala rezeki hanyalah kurniaan-Nya.

  • Nabi Ibrahim berdoa untuk zuriat yang soleh:
    “Rabbi habli minas-saalihiin.” (As-Saffat:100)

  • Nabi Zakaria pula berdoa agar tidak dibiarkan bersendirian:
    “Rabbi laa tazarni fardaw wa anta khairul waarithiin.” (Al-Anbiya:89)

Setiap doa ini adalah bukti bahawa Al-Quran bukan bacaan kosong, tetapi panduan survival kehidupan.



Ruqyah Itu Bukan Remeh, Tapi Rutin Hebat

Akhirnya aku harus menegur diriku lagi:

"Diri… jangan sekali-kali engkau anggap ruqyah ini remeh. Ia bukan sekadar rutin bacaan. Ia adalah disiplin jiwa, ibadah yang menyucikan dosa, mengumpul pahala, mengusir syaitan, dan menghalau bala. Setiap kali kau baca, kau sedang melengkapkan dirimu dengan senjata ghaib, memagar tubuh dan rumahmu dengan cahaya, dan mengikat dirimu lebih dekat dengan Allah."

"Ruqyah itu adalah hadiah, bukan beban. Ia bukan sekadar amalan, tetapi benteng, penawar, dan jalan menuju rahmat Allah."


✨ Jadi, aku berjanji pada diriku: Aku akan terus menjadikan ruqyah sebagai rutin. Aku akan terus yakin bahawa Al-Quran ini benar-benar syifa’, pelindung, rahmat, dan cahaya yang Allah turunkan untukku.


0 Ulasan