Assalamu’alaikum Wr. Wb…
Malu Dan Iman Berpasangan
عن ابن عمر رضي الله عنهما قال : قال النبي صلى الله عليه وسلم اَلْـحَيَاءُ وَ اْلإِيْمَانُ قُرِنَا جَمِـيْعًا فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا رُفِعَ اْلاَ خَرُ.
Daripada Ibnu Umar RA, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Malu dan iman senantiasa bersama. Apabila salah satunya dicabut, maka hilanglah yang lainnya.” (HR Thobarâni dalam Sahih Jami Shaghir. No:1603) Status: Hadis Sahih.
Pengajaran:
1: Sifat malu dan Iman dijadikan berpasangan.
2: Jika hilang sifat malu bermakna iman juga turut hilang pada diri seseorang.
3: Rasa malu adalah fitrah manusia. Ianya akan terhias apabila dilatih dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
4: Sifat malu akan membentuk keimanan seseorang. Seseorang yang memiliki perasaan malu terhadap Allah, akan menghasilkan perasaan muraqobah (sentiasa diawasi Allah) perbuatan ikhsan, dan menjauhi kemaksiatan.
5: Yang bertentangan dari malu adalah tidak tahu malu (muka tembok) ianya adalah perangai yang membawa pemiliknya melakukan keburukan dan tenggelam di dalamnya serta tidak malu melakukan maksiat secara terang-terangan.
Ajarlah diri kita agar miliki sifat MALU yang menjadi pasangan keimanan kita.
Agar kita tidak Tersasar!
0 Ulasan